Sabtu, 05 Desember 2009

Data Personalia Tahun 2009 / 2010

Data Personalia




Label:

Data Siswa

Data Siswa SDN Campurasri 1 Tahun Pelajaran 2009 / 2010
















Label:

Kamis, 03 Desember 2009

Juara Harapan 2 Tingkat Kabupaten




Pukul 11.30 WIB lomba cerdas cermat tingkat SD/MI Kabupaten Ngawi yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Ngawi berakhir . Adapun hasilnya , sebagai berikut :
Juara 1 : Kecamatan Ngrambe ( SDN Ngrambe 2 )
Juara 2 : Kecamatan Kedunggalar
Juara 3 : Kecamatan Padas ( SDN Banjaransari )
J.Harapan 1 : Kecamatan Pangkur
J.Harapan 2 : Kecamatan Karangjati ( SDN Campurasri 1 )
J.Harapan 3 : Kecamatan Geneng ( SDN Tambakromo )



Label:

Cerdas Cermat ke Ngawi




Hari Rabu tanggal 2 Desember 2009, kembali SDN Campurasri 1 mewakili Kecamatan Karangjati mengikuti lomba Cesdas Cermat SD Tahun 2009. Bertempat di Aula Dinas Pendidikan Ngawi lomba tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Ngawi.

Lomba dibuka sekitar pukul 08.30 WIB, setelah sebelumnya mendapat penjelasan dari panitia lomba. Kali ini lomba diikuti oleh 19 kecamatan, terbagi dalam 6 kelompok lomba. Kebetulan Kecamatan Karangjati mendapat undian regu D kelompok terakhir dengan mendapat 3 saingan. Pada awal babak 1 dan 2 masih ketinggalan . Namun setelah berjuang keras, akhirnya dapat menjuarai putaran penyisihan , dan maju lagi pada hari Kamis tanggal 3 Desember 2009 ke putaran berikutnya. Untuk masuk babak final masih harus menang pada putaran seleksi hari Kamis ,2-12-2009. Untuk hari Kamis SDN Campurasri 1 harus berjuang mengalahkan 5 duta dari kecamatan lain.
Terdapat drama penyisihan yang sangat menegangkan pada kelompok 5. Tiga kecamatn favorit ( unggulan ) telah bertemu dalam putaran penyisihan , yakni Kecamatan Ngawi, Kecamatan Jogorogo, dan Kecamatan Ngrambe. Hampir menyerupai suasana final 3 kontingen kecamatan beradu seru. Babak 1 Kecamatan Ngawi menang. Babak 2 Kecamatan Ngrambe yang menang. Pada babak 3 ( rebutan ) ada 2 regu yang mendapat nilai sama yakni 1650 dari Kec. Ngrambe dan Jogorogo. Terpaksa diadu lagi dengan tambahan 3 soal rebutan . Ini juga berlangsung seru. Mengapa tidak ? pada pertanyaan pertama Jogorogo mendapat tambahan skor 100. Pada pertanyaan kedua, ganti Ngrambe yang dapat tambahan. Suasana seru dan tegang terjadi pada pertanyaan terakhir soal tambahan . ....... Begitu pertanyaan direbut oleh regu C ( Ngrambe ) dan berhasil terjawab .... , guru pendamping dari Jogorogo langsung membanting buku ke lantai. Meski tidak terlalu keras, namun cukup untuk membuktikan kekkecewaan dari pihak pelatih dan pendamping. Bersama guru dan kepal sekolah, ... terpaksa mengucapkan selamat kepada ofcial Kecamatan Ngrambe yang pada saat itu didapmping pula oleh Bpk. Sugito Pengawas TK/SD Ngrambe .Selamat Ngambe..... selamat Akbar, Selamat Nurma, selamat Pipit.... berjuanglah lagi pada putaran final. ....

Label:

Senin, 30 November 2009

Mohon Segera Direhab





Tanah pekarangan SD berbentuk persegi panjang membujur ke arah utara seluas lebih kurang 1.300 m persegi.

Ada 2 gedung induk membujur ke timur dan ke utara. Di halaman sebalah utara terdapat mushola kecil berukuran, 4 m x 5,5m . Di sebelahnya terdapat perumahan KS yang berfungsi sebagai ruang UKS, ruang Pramuka, kantin , dan bercampur gudang. Satu pemandangan yang sedikit kurang pas dibanding dengan jasa SDN Campurasri 1 yang mengharumkan Karangjati di Kab. Ngawi. Terlebih lagi jika nanti akan diajukan sebagai Sekolah Rintisan Berstandar Nasional. Satu pemikiran yang membutuhkan langkah sigap , cepat ,dan tepat. Oleh sebab itu memang dirasa cukup melelahkan untuk melengkapi sederat fasilitas agar tercukupi syarat minimal sebagai SD Berstandar Nasional.Masih perlu ditambahkan lagi ruang Guru, Ruang Perpustakaan, Ruang UKS, Ruang Pertemuan, Ruang Tata Usaha, Ruang Laboratorium baik Bahasa maupun IPA, dan yang lain. Jika ini sudah terpenuhi , mungkin baru sebanding dengan nama yang harus dipikul dan diembannya. Sebagai bahan renungan , di atas merupakan gambar ruang belajar kelas 5 dan 6 ,serta ruang KS yang masih memprihatinkan, karena satu gedung belum tersentuh bantuan DAK. Memang jika dilihat secara sekilas tidak kelihatan rusaknya dinding dan bangunan tersebut. Mengingat cat dinding setiap saat diperbarui untuk menutup kerusakan dan agar terlihat rapi sebagi sekolah inti gugus.
Masalah yang tidak kalah menarik, adalah 2 gedung induk SD yang berukuran kelas mini , yakni 7,5 m x 6 m. Jauh dari ukuran ideal seperti yang ada di sekolah lain yaitu 8 m x 7 m. Hal ini terjadi mengingat gedung tersebut direhab sebagai kelanjutan bangunan swadaya murni masyarakat Desa Campurasri yang waktu dibangun pertama kali , tidak berfikir sampai ke arah sebutan kelas berukuran mini . Bisa membangun swadaya SD saja sudah merupakan prestasi yang membanggakan. Bisa dimaklumi , tapi perlu difikir .... untuk dirubah demi kenyamanan kegiatan belajar mengajar . Berbeda dengan bangunan SD yang ada desa yang lain . Biasanya merupakan rehaban dari berkas gedung bantuan Inpres yang membangun kelas sudah berukuran 8 m x 7 m. Masalah ini akan terasa jika anak didik lebih dari 30 orang. Kelas terasa sesak.


Label:

Upacara dan Makan Minum Gratis




Makan dan minum gratis setelah upacara memang sangat mengasyikkan. Maklum saja beberapa jam berdiri, tanpa atraksi dan hiburan apapun.Kejadian ini terjadi hari Senin , tanggal 30 November 2009.



Mungkin saja jika sebelum upacara peringatan Hari Korpri dan Dharma Wanita di alun-alun kota Ngawi disuguhi hiburan , suasana tidak akan menjemukan menunggu upacara dimulai. Bagaimana tidak, undangan upacara jam 07.00 WIB, tapi pelaksanaan upacara jam 09.00 . Suasana sangat ramai. Ribuan anggota Korpri dan sebagaian peserta lain yang bukan anggota Korpri juga nampak hadir, seperti anggota Satpol PP , Pasukan Pemadam Kebakaran, dan terlihat juga pegawai Bank Jatim. Karena tempat yang becek dan peserta yang melimpah , tampak sebagian peserta mengikuti di luar lapangan. Seperti di bawah pohon "Ringin Kembar " , tampak lebih santai. Meskipun sesekali bersenda gurau, tapi kelihatannya cukup hikmad dalam mengikuti jalannya upacara.
Pada saat upacara berlangsung, nampak sebagian peserta sudah tak sabar ingin menikmati makan minum gratis. Mengapa gratis ? Yang jelas pasti siapapun yang pada saat itu mengenakan seragam korpri bebas makan dan minum di bazar yang telah disediakan panitia . Tidak usah bayar. Lantas siapa yang membayar ?..... Penulis tak tahu. Menurut kabar telah dibayar kontan lebih dulu. Jadi peserta upacara tak ada yang tahu siapa yang bayar makanan dan minuman itu. Yaaah... namanya saja gratis, cukup membuat pramusaji makan dan minum bazar kerepotan. Terlebih jika yang jualan itu nampak seksi , so... pasti ketiban laris. Cepat habis. Soal rasa tak masalah yang penting menikmati makan,minum ... dan... pelayan seksi.

Label: