Kamis, 25 Februari 2010

Mauludan Nabi Muhammad SAW tahun 1431 H di SDN Campurasri 1





Pada hari Kamis tanggal 25 Februari 2010 , bertempat di halaman SDN campurasri 1 diadakan peringatan lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1431 H. Pada kesempatan itu dijelaskan secara panjanglebar peristiwa sekitar lahirnya Nabi Muhammad SAW oleh ustadz Bp. Sutono , S.Ag. Kebetulan hari itu kelihatan cerah, tidak ada mendung , maka hari terasa panas.








Acara dimulai pukul 09.30 WIB dan berakhir hingga pukul 10.45 WIB. Untung saja untuk kelas 1 ( satu ) sudah terbiasa pulang siang. Jadi mesikupun keluar ruangan kelas sudah pukul 11.00 WIB. tidak masalah terlebih lagi sebelum pulang mulai kelas 1 sampai kelas 6 , makan bungkusan nasi shodaqoh yang sebelumnya telah dikumpulkan terlebih dahulu, dan makan dari nasi orang lain. Dikandung maksud, anak-anak diharapkan bersedia berlatih menerima sesuatu dari orang lain tanpa memandang isi bungkusan dan lauk pauknya. Suatu pendidikan terpuji untuk terbiasa menerima bagian dengan tanpa membandingkan sesuatu yang diterima anak lain. Boleh jadi dari rumah ia membawa nasi dengan lauk yang sangat enak , tapi setelah dikumpulkan akan menerima jatah makan dari orang laian yang tidak sama nikmatnya. Mungkin ada anak yang berani mengatakan tidak seenak yang ia bawa. Dalam masalah yang kelihatan sepele ini, ada juga yang kurang bisa menerima, jika makanan yang dibawa dari rumah ditukar dengan milik orang lain. Padahal di dalam kegiatan ini mengandung pelajaran sosial yang sangat tinggi maknanya. Anak akan belajar bersabar, menerima jatah, dan memakan makanan yang mungkin tidak atau kurang enak. Tidak jarang y orang tua/wali yang tidak paham terhadap kegiatan shodaqoh ini, dengan menyediakan bungkusan tersendiri lauk pauk yang enak, misal daging ataupun yang lainnya yang tidak satu tempat dengan nasi shodaqoh. Maksud orang tua/ wali adalah jika nanti putra-putrinya mendapat jatah nasi yang lauknya tidak enak, akan tetap bisa makan dengan lezat , karena telah disediakan tersendiri oleh orang tua. Ini suatu malapetaka kecil , bisa berakibat fatal terhadap perkembangan anak. Sebab anak akan dididik tidak siap menerima sesuatu yang tidak enak. Bukankah nantinya jika telah ditinggal orang tua ANAK AKAN MENGHADAPI SESUATU KEADAAN YANG BELUM TENTU ENAK ????? Tidak perlu dijawab, tidak perlu direnungkan, tidak perlu dirasakan, tapi perlu pemahaman. Agar tidak membenci tulisan ini. Maaf ya , Bukk, Pakk??? Kami di sekolah bersusuah payah agar tercipta suasana kebersamaan tanpa memandang status keluarga. Kita semua sama, sebagai makhluk sosial, mungkin kita tidak membutuhkan onag lain. Tapi itu hanya sementara. Khususnya kepada orang yang kita benci, pasti tak sudi membutuhkan . Betul, tidak???

Label: