Selasa, 26 Juli 2011

Lomba Cerdas Cermat Ngawi Tahun 2011

Merdeka !! Demikian salam untuk membangkitkan semangat pada peserta pada acara Lomba Cerdas Cermat dalam rangka Hari Jadi Ngawi dan HUT Kemerdekaan RI tahun 2011. Selain untuk menambah semangat , pekik “merdeka” menambah kehangatan kekraban sebagai wujud rasa ramah. Sesuai dengan semboyan “ Ngawi Ramah “ . Ini sebagian isi sambutan bupati Ngawi Bapak Ir. H. Budi Sulistyono ketika membuka acara tersebut.


















Acara Pembukaan cerdas cermat dimulai pukul 08.25 WIB bertempat di aula Dinas Pendidikan Ngawi . Dengan didampingi kepala Dinas Pendidikan Ngawi Bapak Abimanyu , bupati Ngawi Bapak Kanang             ( sebutan populer ) menekankan kembali pentingnya mengenal tokoh pahlawan yang merebut kemerdekaan , mengenal kembali nilai-nilai luhur Pancasila yang merupakan ciri kepribadian Bangsa Indonesia . Diharapkan tidak hanya mengenal tokoh pahlawan namun juga mampu meniru keteladanan sikap dari para pahlawan. Untuk nilai Pancasila juga sangat penting dikenalkan , diingatkan kembali, bahwa Pancasila bukan sekedar untuk dihafal didepan kelas , atau dibaca saat upacara bendera, namun juga harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat jika melihat dalam tayangan media TV sudah tidak lagi menggambarkan sikap yang sesuai dengan Pancasila, seperti lunturnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa , hilangnya sikap hormat kepada yang lebih tua atau yang patut dituakan. Lebih senang tawuran , suka anarkhis , dan lainnya.
Setelah memberi arahan dan sambutan pada acara upacara pembukaan , beliau Bapak Kanang kemudian berkenan membuka Lomba Cerdas Cermat Pancasila, UUD 1945, dan Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia disambut dengan aplous tepuk tangan yang sangat meriah. Begitu pula ketika meninggalkan aula , dengan ciri khasnya yang murah senyum , di sepanjang jalan yang dilalui dalam aula beliau masih sempat juga berkenan salaman dengan Ibu Bapak Pembimbing maupun pendamping peserta lomba cerdas cermat dengan tidak canggung, terlihat sangat akrab dan hangat. Dan terakhir sekali beliau sempat mampir menyalami penulis di luar aula.
Suasana kemeriahan di aula sangat nampak karena jumlah peserta dan tempat duduk yang disediakan oleh panitia sangat tidak seimbang. Peserta SD ada 19 regu mewaiki tiap UPTD Pendidikan kecamatan se-wilayah Ngawi. Belum ditambah pembina dan pendamping . Jika dihitung 3 peserta ditambah 4 pendamping termasuk pembimba sudah mencapai 133 orang. Belum yang dari peserta tingkat SMP/MTs ( 43 regu ) dan SMA/MA/SMK ( 29 regu )yang pada saat pembukaan kelihatannya sebagian juga diundang untuk hadir meskipun jadwal pertandingan untuk SMP/MTs masih berlangsung keesokan harinya yakni hari Selasa dan Rabu tanggal 26 – 27 Juli 2011 . Maka dari itu , justru banyak peserta upacara pembukaan banyak yang berdiri atau menunggu di luar aula dinas pendidikan daripada yang duduk menduduki kursi aula. Ini bisa terlihat pada cuplikan gambar yang bisa pembaca lihat pada halaman selanjutna pada tayangan berita ini.
Untuk lomba dari SD/MI terdapat 9 kali lomba, 5 lomba untuk penyisihan yang mana pada 4 penyisihan pertama diambil 2 pemenang , dan 1 lomba penyisihan diambil 1 pemenang. Sehingga ada 9 regu yang akan memasuki babak semi final. Pada acara final setingkat SD/MI bertemu 2 regu unggulan yang memang sudah diprediksi oleh panitia yakni kontingen UPTD Ngawi dan Jogorogo. Dan 1 kontingen yang tidak diunggulkan yakni dari Kecamatan Karangjati. Mengapa ada unggulan dan tidak unggulan ? Inikah sportivitas ? Pada saat teknical meeting , disebutkan panitia diusahakan agar tidak bertemu babak seru final terjadi pada babak penyisihan, maksudnya regu yang dianggap unggul sudah bertemu di lomba babak penyisihan. Regu yang diunggulkan saat itu ( oleh panitia ) adalah Ngawi, Ngrambe, Jogorogo , Mantingan. Untuk wilayah Ngawi timur kurang patut untuk diunggulkan . Wah ....bagaimana ya perasaan yang tidak diunggulkan ? Mungkinkah panitia bisa merasakan regu yang tidak diunggulkan ? Ada yang sudah tersanjung sebelum lomba dan ada pihak yang dinilai kurang untung sebelum lomba. Satu sikap yang perlu diadakan koreksi untuk saat mendatang. Bisa saja ada regu unggulan, tapi untuk penentuan tempat duduk regu , mestinya tetap diadakan undian. Jadi penentuan regu unggulan cukup diusahakan tidak bertemu dalam satu kelompok/grup penyisihan , tapi tempat duduk regu lomba, alangkah lebih tepatnya tetap diundi pada saat teknical meeting. Sebab secara logika pembuat soal untuk regu A adn B, pastilah mudah yang A dibanding yang B, dan seterusnya semakin ke belakang ( D ) semakin sulit. Padahal oleh panitia justru regu unggulan ditempatkan pada regu A. Hal ini terjadi sampai pertandingan berakhir , penentuan tempat duduk tetap tidak diundi . Sebab menurut pengakuan penulis soal ( yang sudah berpengalaman ) , kesulitan pembuatan soal cerdas cermat adalah menyediakan soal seimbang untuk masing-masing regu. Ini nampak terlihat hampir semua yang maju di babak semi adalah dari regu A atau B. Yang dari regu C baru pada lomba ke 4 . Perlombaan penyisihan yang ke- 5 juga oleh regu B. Meskipun demikian secara umum pertandingan tingat SD/MI ini berlangsung meriah , lancar dan tetap semangat meskipun sampai pukul 13.00 lebih. Anak-anak tetap semangat meskipun lapar.
Sementara hasil cerdas cermat SD/MI adalah sebagai berikut :
1. Juara I : UPTD Pendidikan Kecamatan Jogorogo
2. Juara II : UPTD Pendidikan Kecamatan Ngawi
3. Juara III : UPTD Pendidikan Kecamatan Karangjati

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Kirim komentar anda setelah menjadi anggota blog kami

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda